LKI-CHANNEL , PEMALANG
Desa Watukumpul Kec.Watukumpul,Kab. Pemalang,Jateng,Selasa 12 Mei 2020 mengadakan MUSDES Khusus BLT dana desa dan MUSREN BANGDES mengenai perubahan APBDES TAHUN ANGGARAN 2020 yang dihadiri oleh muspika kec.Watukumpul,tokoh tokoh masyarakat,RT dan RW .
Sehubungan dengan dana bantuan terdampak COVID 19,sesuai data yang ada akibat Covid 19 ada 1418 KK yang terdampak dengan rincian , DTKS Sebanyak 560 KK,BDT tambahan sebanyak 179 KK,KEMENSOS sebanyak 243 KK,PROPINSI sebanyak 153 KK,KABUPATEN Sebanyak 106 KK, dan DANA DESA sebanyak 177 KK.
Sehubungan KK yang harus ditanggung oleh desa sebanyak 177 KK.
Menurut ketentuan SK Kementrian Desa tiap KK mendapatkan Rp.600.000,00 ( 177 x 600.000 ) = 106.200.000 × 3 = 318.600.000 ,maka perlu diadakan perubahan APBDES tahun 2020. atau RKBDES.
Mengapa perlu diadakan RKBDES atau perubahan anggaran APBDES tanya media kepada ketua BPD Desa Watukumpul Bapak Sudarsono,S.Pd.
" Perubahan APBDES dilakukan karena APBDES th.2020 kan ditetapkan tahun 2019,padahal BLT Covid 19 adanya th.2020,kan tidak muncul pada perencanaan th.lalu,sehingga harus diadakan perubahan anggaran karena otomatis kalau tdk diadakan perubahan anggaran maka Dana Desa yang dialokasikan pada BLT Covid tidak bisa dianggarkan.Anggaran yang dialihkan berasal dari Anggaran kegiatan pemberdayaan dan infrastruktur.Adapun kegiatan pemberdayaan dan infra struktur yang ditangguhkan adalah Pemberdayaan kegiatan Desa Siaga,Pengadaan mobil siaga (Memperbaharui ) dan Pembangunan Rabat beton di RT.04/RW.04 dan RT.02/RW.03.
Harapan saya semoga bantuan BLT ini bisa bermanfaat bagi warga yang menerima."ujar Ketua BPD Bapak Sudarsono,S.Pd.
dalam pertemuan ini Sekcam Watukumpul bapak Muhibin menghimbau agar masyarakat tetap kondusip dan tdk mudah mengshare berita berita yang tidak mengetahui kepastiannya ,jangan takut menghadapi virus corona tapi kita harus waspada.
Kades Watukumpul ( PJ ) Ibu Khopsah juga menghimbau kepada masyarakat yang tdk mempunyai rasa tidak puas dengan pendataan penerima Dana Bantuan ini agar tdk langsung dishare di media sosial melainkan datang langsung ke balai desa untuk menayakan atau berkonsultasi kepada pihak terkait.
(Slamet Jazuli)