LKI-CHANNEL , JAKARTA
Pertemuan informal warga pengusaha yang berada di kawasan Jalan Ir. H. Juanda Raya Jakarta Pusat dan sekitarnya, kembali bertemu dengan berbagai pihak, termasuk dengan aparat Kelurahan Kobon Kelapa, Kecamatan Gambir dan pihak pelaksana proyek pembuatan saluran yang terkait dengan rencana penataan area parkir di kawasan Juanda, bertemu di RM. Padang Sederhana, hari Senen, 30 Mei 2022, untuk memastikan pelaksanaan penataan trotoar dapat berjalan tertib tidak mengganggu usaha dan pekerjaan warga setempat.
Pihak Rumah Makan Padang Sederhana mengaku dalam tata perencanaan kawasan Juanda hanya akan mendapat tiga tempat parkir kendaraan. Padahal yang ada sekarang minimal bisa mencapai 8 kendaraan yang parkir di kawasan ini. Atinya, dengan berkurangnya area parkir kendaraan ini nanti akan membuat obset usaha menjadi anjlok hingga 75 persen dari pendapatan sekarang.
Padahal yang idealnya, lahan parkir di kawasan Jalan Ir. H. Juanda Raya Jakarta Pusat dapat ditambah agar pengusaha bisa lebih mendapat penghasilan yang maksimal dari usahanya.
Pihak Rumah Makan Bundo Sati mengaku justru dalam perencanaan penataan ini tidak akan mendapat sama sekali area parkir akibat dari penataan itu. Artinya, secara bisnis usaha RM. Bundo Sati terancam tutup, karena tidak akan mendapat pelanggan yang sudah dia miliki sebelum penataan itu nanti.
Sedangkan dari pihak pengusaha Happy Day pun sudah menyampaikan keberatannya seperti dalam pengolalaan RM. Padang Sederhana yang terpaksa harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membuang tanah galian yang menutup lahan parkir dan mengganggu pemangan serta akses pejalan kaki untuk masuk ke RM. Padang Sederhana.
Dari pihak koordinator Parkir DKI Jakarta, Meri dari Dishub DKI Jakarta hadir untuk ikut mendengarkan keluhan warga dan pengusaha di Kawasan Jalan Ir. H. Juanda Raya Jakarta Pusat.
Dia juga memberi saran dan masukan dalam pelaksanaan pembangan trotoar dan area parkir yang telah membuat warga pengusaha menjadi resah, karena telah mengancam kelangsungan usaha mereka yang harus menanggung banyak beban pekerja dan keluarga para pengusaha yang cukup banyak jumlahnya.
Imron mewakili pihak Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, jelas menyatakan masalah keluh kesah wargs pengusaha di kawasan Juanda harus dibicarakan sebaik-baik mungkin agar tidak sampai merugikan satu pihak. Demikian juga, Ferry dari Bhaninkamnas dan Riadi Babinsa yang ikut memberi masukan untuk Marcel dari pihak pelaksana proyek, agar mendengar dan memperhatikan semua keluhan para warga pengusaha yang dimotori Eko Sriyanto Gangendu dari RM. Ayam Ancur dan Soto Gubeng. Dia tegas memberi mendukung penuh pada penataan kawasan Juanda namun, tegas menolak pengurangan area parkir yang sudah ada sebelumnya, karena dapat membuat pengusaha bangkrut.
Upaya win-win solution, agar pengurangan area parkir tak dilakukan pada penataan kawasan tersebut, kata Eko Sriyanto Galgendu mendapat dukungan penuh dari warga pengusaha maupun masyarakat setempat. Asalkan area parkir yang sudah ada tidak dikurangi. Karena yang ideal seharusnya bisa diperbanyak, agar pelanggan bisa semakin banyak jumlahnya yang singgah.
Yang penting kata Sersan Ferry dari Bhabinkamtibmas Kelurahan Kebon Kelapa Kecamatan Gambir Jakarta Pusat, usulan dan pendapat warga pengusaha sudah disampaikan melalui Imron dari Kelurahan untuk kemudian menjambatani keluhan warga pengusaha dan masyarakat setempat, tandasnya.
(Hs)