Komunitas dan Asosiasi Media bergerak bantu korban longsor Gunung Anaga
-->

Advertisement


Komunitas dan Asosiasi Media bergerak bantu korban longsor Gunung Anaga

LKI CHANNEL
08 January 2024

LKI Channel - Purwakarta


Hampir sepekan lalu, tepatnya Kamis (4/1/2024), warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegal Waru, Purwakarta harus mengalami penderitaan di masa awal pembuka tahun 2024.


Sekitar 1.797 jiwa dari 520 kepala keluarga ( KK ) harus mengungsi akibat longsoran tanah dari Gunung Anaga. Sebanyak 16 unit rumah rusak, delapan tiang listrik roboh, satu rumah ibadah rusak, akses jalan penghubung antar desa tertutup material longsoran termasuk sekitar 3 hektar areal sawah tertimbun tanah.


Dilaporkan, bencana longsor ini diakibatkan curah hujan yang deras serta kondisi geologis daerah yang berada di sekitar kaki Gunung Anaga tersebut yang rawan pergerakan tanah.


Merespon peristiwa tersebut sejumlah komunitas yang tergabung dalam wadah silaturahmi BELA PURWAKARTA didukung Lintas Asosiasi Media di Purwakarta bergerak memberikan bantuan ke salah satu lokasi penampungan pengungsi di SDN 2 Sukamulya.


Delegasi Bela Purwakarta yang hadir di lokasi terdiri dari : Komunitas Tim Insulasi Sebret, Komunitas Asep Asep ( K.A.A. ), Komunitas Drone Purwakarta Istimewa ( KDPI ), Komunitas mobil Carry - Suzuki Independent Purwakarta ( S.I.P ), Komunitas Terios Club chapter Purwasuka ( T.C.I ), Toyota Kijang Super Community Indonesia ( TKSCI Sahate Purwakarta ), Paguyuban Sukarata Tabayun, POSITA Al-Akhyar Wanayasa, Masyarakat Relawan Purwakarta ( MRP ), Sasate, Komunitas Modeling I'M Production, Komunitas Sulap JASULING, PWI Peduli, Relawan Kemanusiaan Purwakarta ( RKP ). 


Delegasi Komunitas ini diterima langsung oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kab. Purwakarta, Heryadi Erlan, yang menyampaikan apresiasinya atas kepedulian dari lintas komunitas dan asosiasi media.


Agus Mulyana, pimpinan komunitas Sebret menuturkan motivasinya dalam aksi kolaborasi kemanusiaan ini : " sebagai bagian dari sebuah keluarga besar dalam satu kabupaten yang sama, yaitu sesama warga Purwakarta, tentunya kita wajib merasakan kesedihan apabila ada warga lain yang  tertimpa musibah. Untuk itu, sekemampuan Kita turut membantu untuk meringankan beban derita saudara saudara kita di desa Sukamulya, Tegalwaru".


Sementara Aa Komara, Koordinator Bela Purwakarta, menuturkan " kehadiran Delegasi Kemanusiaan ini merupakan perwakilan dari seluruh komunitas yang bersilaturahmi di Bela Purwakarta. Persiapan Kami hanya 2 hari untuk merespon cepat agar selekasnya dapat memberikan bantuan, di mana target Kami adalah anak anak dari warga pengungsi, yang tentunya secara psikologis, mereka ini yang paling tergoncang atas musibah ini. Untuk itu Kami berupaya memberikan terapi *Trauma Healing* berupa penghiburan yang bertujuan membuat anak anak ini bahagia kemudian diakhiri dengan pembagian bantuan bingkisan untuk mereka. 


Syukur Alhamdulillah, Kami merasa *Plong* melihat mereka bisa tertawa bahagia mendapat penghiburan dari rekan rekan komunitas yang mempertunjukan atraksi sulap dan berbagai *Games* lainnya."


Aa Komara menambahkan : " Kami menghaturkan terima kasih kepada lintas komunitas yang terlibat serta dukungan dari lintas asosiasi media, diantaranya : PWI, IWO, MIO, FOKUS JP, AMSI Jawa Barat, KIM Purwakarta. Tak lupa, apresiasi Kami kepada Tim BPBD beserta relawan dan unsur masyarakat lainnya yang selama berhari hari melayani warga korban bencana longsor serta melakukan berbagai upaya pemulihan / normalisasi di kawasan sekitar lokasi kejadian."


Ketua DPD MIO ( Media Independen Online Indonesia ) Kab. Purwakarta, Ronal Tedi, salah satu asosiasi media pendukung giat kolaborasi kemanusiaan ini menyampaikan harapannya : " memasuki awal tahun 2024 yang disambut berbagai bencana di sejumlah daerah, tentunya ini merupakan refleksi bahwa semua anak bangsa harus senantiasa menghidupkan kembali budaya gotong royong, termasuk dengan adanya sinergitas antara komunitas dan insan media, semoga langkah kita ini dapat bermanfaat dan segala potensi bencana dapat terantisipasi sejak dini".


(Yana)