LKI Channel - Purwakarta
Ketahanan pangan hewani di setiap desa yang bersumber dari Dana Desa yang dialokasikan sebesar 20% dari pagu anggaran,hal ini perlu pengawasan serius, baik dari masyarakat maupun pihak pihak terkait.
Pasalnya dalam pengelolaan nya pun banyak temuan terkait penyimpangan dan tidak berkembangnya program ketahanan pangan tersebut, sebenarnya adanya ketahanan pangan di desa bertujuan untuk meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, higienis, bermutu, tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, serta berbasis pada potensi sumber daya lokal.
Salah satu desa yang ditemukan adanya dugaan penyimpangan ketahanan pangan hewani yaitu desa cianting utara ( citra) kecamatan sukatani kabupaten purwakarta, yang dianggarkan pada tahun 2023 dengan di belanjakan dana desa nya ketahanan pangan hewani kepada pembeliaan 15 ekor domba.
Awak media pada hari rabu tanggal 18/09/2024 mengecek kandang domba ketahanan pangan yang bersumber dari dana desa,dan menanyakan kepada warga bernama makmur dan Muhtar , warga yang dipercaya untuk mengurus domba ketahan pangan hewani dan kedua orang tersebut bukanlah kelompok tani.
Menurutnya bahwa domba semua telah di jual, tadinya semua 15 ekor, lalu mati satu ekor dan untuk sisa nya telah di jual pada waktu sebelum idul fitri tahun,sebelumnya dari kepala Dusun bernama cepi datang ke kandang menanyakan perihal domba, berselang beberapa hari ada bandar domba datang ke sini dan membawa semua domba ketahanan pangan, sampai sekarang belum ada lagi penggantian , adapun yang sekarang di kandang itu milik saya pribadi. Ujar Muhtar dan makmur
"Saya pun yang ngurus domba selama 3 bulan tidak di kasih upah untuk ngurus, ya kalau di hitungkan dua karung sehari ,ya seharusnya sekitar 1 jt lah selama 3 bulan, ngomong nya sih pinjem dulu ntar diganti, tetapi sampai sekarang domba belum ada lagi penggantiannya".dengan muka kecewa
Dalam pengelolaan nya pun sudah menyalahi aturan,karena seharusnya ketahanan pangan di serahkan kepada kelompok yang di bentuk melalui musyawarah desa,tidak asal tunjuk saja.
Sungguh sangat ironis ketahanan pangan hewani yang seharusnya di peruntukan agar warga di desa cianting utara mendapatkan manfaat malah dijual.
Di waktu berbeda kepala desa cianting utara imam tabroni ketika di temui awak media mengatakan bahwa sebenarnya domba tersebut sebelumnya besar besar tetapi malah di ganti sama yang kecil kecil, dugaan telah di jual oleh pengurus domba dan diganti yang kecil, daripada nanti nya di jual dan hilang lebih baik dia sendiri yang menjual, dan uang nya masih ada sekarang juga.
Sangat disayang kan seharusnya kepala desa memonitor segala sesuatu nya tetapi malah ikut campur tangan untuk menjual domba tersebut, kejadian domba ketahanan pangan dijual yaitu setelah idul fitri dan sampai sekarang domba tersebut belum juga di belikan lagi.
Dimohon kepada pihak DPMD dan inspektorat kabupaten purwakarta untuk turun melakukan pembinaan dan juga audit/pemeriksaan langsung ke desa cianting utara kecamatan sukatani kabupaten purwakarta.
( yn )