Wow kereeen!!!! KUA Kecamatan Kotabaru mengaji dan mengkaji Kitab-kitab kuning
-->

Advertisement


Wow kereeen!!!! KUA Kecamatan Kotabaru mengaji dan mengkaji Kitab-kitab kuning

LKI CHANNEL
23 September 2024

LKI Channel Karawang.


Peningkatan ilmu pengetahuan melalui sumber daya manusia  yang berkualitas terus dilakukan oleh seluruh instansi pemerintah, salah satunya oleh Kantor Urusan Agama yang merupakan instansi dibawah kementrian Agama Republik Indonesia. Kegiatan itu berupa mengaji dan mengkaji Kitab-kitab peninggalan para ulama terdahulu. Karawang,23/09/2024.


Kantor Urusan Agama ( KUA) kecamatan Kotabaru melakukan kegiatan rutin setiap senin pagi dengan mengadakan Apel dan pembinaan, di antara nya adalah mengaji dan mengkaji  kitab Muraqil Ubudiyyah matan bidayatul hidayah, yang di ikut seluruh penyuluh PAI, Fungsional, PPPK, PAH.


Dengan adanya kegiatan mengkaji (diskusi) keilmuan yang Referensinya jelas dari ulama besar karya Imam Nawawi Al Bantani Kitab Murqil Ubudiyah menjadi motivasi dan sekaligus sebagai cambuk bagi para Asatidz. 


Mengaji dan mengkaji di bimbing oleh ustad Cecep Kamaluddin dengan moderator Ustad Turmudin. 

Dalam kajian nya, Ustad Cecep  membahas tiga golongan orang-orang yang ber-ilmu, dia mengatakan," 


" Pertama Orang yang ber-ilmu dan mengamalkan ilmunya,dan akherat menjadi tujuan akhir, hanya mengharapkan keridhaan Allah SWT. Itulah orang orang yang beruntung. 


", Kedua Orang yang ber-ilmu menjadikan ilmunya untuk kepentingan urusan dunia, serta untuk memperoleh kemulyaan harta dan dia menyadari keadaan itu, golongan ini adalah orang yang celaka apa bila tidak  mau bertobat dan tidak mau Memperbaikinya. 


", Ke-tiga : Orang yang ber-ilmu yang tergelincir oleh godaan syaitan, menjadikan ilmunya untuk bermegah-megahan dengan harta dan kedudukan serta banyak nya pengikut, sehingga dia berkeyakinan sebagai orang yang punya kedudukan di sisi Allah SWT," tegasnya.


", Diskusi ini, merupakan nilai tambah bagi para penyuluh dalam menghadapi berbagai problem yang ada di masyarakat. Dengan sistem bergilir, membaca kitab-kitab kuning ini, sebagai ciri khas kita untuk menambah wawasan dan khasanah keilmuaan," pungkasnya.


(Nana Nuryadin)