LKI CHANNEL - Purwakarta
Proyek Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (DPUTR) yaitu Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT), Di Dua lokasi yang berbeda dan di kerjakan oleh CV yang sama yaitu di Desa Gandasoli kec. Plered dan di depan desa karoya kec. Tegalwaru Kabupaten Purwakarta diduga kuat adanya indikasi korupsi dalam pembangunannya dan di duga tidak sesuai spesifikasi ,Jumat, 25 Oktober 2024.
Dua proyek tersebut yaitu.
1. Desa Gandasoli :
Proyek Pemeliharaan Bangunan Pengaman Jalan paket 3, dengan Nilai Kontrak Rp. 98.020.000,- yang bersumber Dana dari APBD Kabupaten Tahun 2024 dan di kerjakan oleh CV. TIGARO PATRA
2. Desa Karoya
Proyek Pemeliharaan Bangunan Pengaman Jalan paket 5, dengan Nilai Kontrak Rp. 149.845.000,- yang bersumber Dana dari APBD Kabupaten Tahun 2024 dan di kerjakan oleh CV yang sama yaitu CV. TIGARO PATRA
Yang dalam pembangunan nya di duga kuat asal jadi Pasalnya di dua lokasi tersebut untuk pemasangan batunya tidak di gali dahulu melainkan langsung di tancapkan seperti dalam Poto.
Yang lebih parahnya lagi yang di desa gandasoli, untuk pemasangan batunya terlihat air yang masih menggenang sehingga kuat dugaan untuk pemasangan TPT nya tidak di gali dahulu, bahkan untuk bahan materialnya menggunakan semen semen murah kualitas rendah, dan untuk pasir pun terlihat kecoklatan terkesan proyek Amburadul seperti asal jadi
Untuk pemasangan batunya di dua lokasi tersebut sama yaitu terlihat batu hanya menopang ke dinding tanah, sehingga ketebalannya pun patut dipertanyakan dan untuk adukan tidak merata masuk, bahkan terlihat adanya rongga-rongga celah yang tidak terisi adukan
Salah satu pekerja saat awak media datang mengkonfirmasi siapa mandornya, pekerja menjawab "mandornya namanya Nandi, jarang ke lokasinya juga pak soalnya banyak proyeknya,jadi bukan ini saja, kalau konsultan mah saya tidak tahu soalnya tidak pernah kesini", ucapnya
Dengan statement pekerja tersebut jelas bahwa proyek tersebut tidak adanya pengawasan dari CV maupun dari Dinas,
Untuk memperoleh keterangan yang akurat awak media mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala Desa Gandasoli Dudun Junaedi sekaligus penerima manfaat, "Saya denger itu proyek pokir dari salah satu dewan namun saya juga tidak tahu, soalnya belum pernah ada yang datang ke desa untuk permisi atau ijin dari CV maupun mandornya terkait proyek tersebut" ungkapnya
Nandi selaku penanggung jawab kegiatan saat awak media konfirmasi via telepon seluler WhatsApp hanya menjawab "nanti saya akan kelokasi", Namun sampai berita ini di turunkan, awak media tidak pernah melihat dirinya ke lokasi.
(Yadi/Yana)