STRATEGI IYOS-ZAINUL UNTUK INFRASTRUKTUR JALAN DI KAB SUKABUMI, PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH, PENDEKATAN ‘PERBAIKAN FOKUS DAN TUNTAS’ DAN ANGGARAN 200JT PER DESA PERTAHUN
-->

Advertisement


STRATEGI IYOS-ZAINUL UNTUK INFRASTRUKTUR JALAN DI KAB SUKABUMI, PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH, PENDEKATAN ‘PERBAIKAN FOKUS DAN TUNTAS’ DAN ANGGARAN 200JT PER DESA PERTAHUN

LKI CHANNEL
16 October 2024

LKI-CHANNEL , SUKABUMI


Infrastruktur jalan merupakan salah satu isu utama yang ada di Kabupaten Sukabumi sehubungan dengan tantangan utamanya yaitu jumlah jalan yang perlu diperbaiki begitu banyak namun tidak berbanding lurus dengan kemampuan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah daerah (pemda), sehingga saat berbicara perencanaan program pembangunan di wilayah ini maka isu jalan menjadi salah satu hal yang sangat wajib untuk mendapatkan perhatian khusus dan perencanaan yang serius. H Iyos Somantri dan Zainul S pasangan nomor urut 1 dalam Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 ini sudah menyiapkan beberapa strategi yang bersifat umum dan yang bersifat khusus diluar strategi-strategi lainnya yang bersifat teknis yaitu :


STRATEGI UMUM – PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

Strategi pertama yang akan dilakukan oleh H Iyos Somantri Bersama Zainul S adalah peningkatan pendapatan daerah secara signifikan yang hasilnya akan digunakan untuk berbagai macam kebutuhan pembangunan termasuk perbaikan jalan dan infrastruktur lainnya serta kebutuhan pembangunan lainnya yang bersifat non-ifrastruktur seperti kesehatan masyarakat, pendidikan, dan lain-lain.


hal ini menjelaskan kenapa strategi ini di sebut strategi umum karena pada akhirnya tidak hanya akan menjawab permasalahan isu jalan juga isu-isu lainnya yang ada di Kabupaten Sukabumi.


Peningkatan pendapatan daerah secara signifikan ini bukanlah hal yang baru bagi H Iyos Somantri mengingat sebelumnya pada saat menjabat Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) periode 2011-2015, Iyos pernah berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sukabumi lebih dari 400% dari yang semula hanya 95 miliar pada saat ia mulai menjabat menjadi lebih dari 500 miliar di akhir jabatannya di dinas tersebut. 


Hal ini yang menjadi sumber keyakinan bahwa Iyos bersama Zainul dapat meningkatkan PAD secara signifikan dimasa jabatannya sebagai bupati dan wakil bupati Kab Sukabumi kelak.


PENDEKATAN ‘PERBAIKAN FOKUS DAN TUNTAS’

Salah satu hal yang menjadi perhatian Iyos-Zainul dalam pengelolaan infrastruktur jalan yang dilakukan saat ini adalah pelaksanaan peningkatan kualitas jalan (perbaikan) yang tidak fokus dan tidak tuntas pada ruas-ruas jalan yang dilakukan pengerjaan perbaikan tersebut, akibatnya masyarakat tidak terlalu merasakan kemanfaatan yang maksimal dari perbaikan yang dilaksanakan tersebut. Sehubungan dengan hal ini Iyos-Zainul saat terpilih menjadi bupati dan wakil bupati sehingga memiliki kewenangan yang kuat untuk menerapkan kebijakannya sendiri akan menerapkan kebijakan perbaikan jalan yang lebih fokus dan tuntas dalam pelaksanaannya.


Untuk memperjelas pendekatan yang akan dilakukannya ini Iyos Somantri memberikan ilustrasi dan penjelasan, ‘misalkan di Kabupaten Sukabumi terdapat 10 jalan yang rusak dengan masing-masing kerusakan 5km sehingga total perbaikan jalan yang perlu dilakukan di 10 ruas jalan tersebut berjarak 50km, sementara  anggaran yang tersedia dalam satu periode anggaran hanya dapat memenuhi perbaikan untuk 30km.


Yang terjadi saat ini adalah anggaran untuk 30km tersebut dipaksakan untuk memenuhi perbaikan 10 ruas jalan sehingga masing-masing ruas hanya mendapat 3km bagian jalan yang diperbaiki dengan sisanya 2km masih belum tertangani, artinya tidak satupun dari 10 ruas jalan tersebut tuntas diperbaiki. Akibatnya masyarakat tidak terlalu mendapatkan kemanfaatan yang maksimal dari perbaikan tersebut serta implikasi peningkatan ekonomi dari kelancaran mobilitas2 wargapun tidak bisa diraih. Dengan pendekatan ‘Perbaikan Fokus dan Tuntas’ yang akan kita lakukan, merujuk pada contoh 10 ruas jalan tadi maka yang akan dilakukan adalah anggaran yang tersedia untuk 30km akan digunakan untuk menuntaskan perbaikan 6 ruas jalan sekaligus hingga tuntas sementara sisanya 4 ruas jalan akan diperbaiki pada periode anggaran berikutnya’, ujarnya.


Iyos kemudian melanjutkan bahwa dengan strategi pendekatan ‘Perbaikan Fokus dan Tuntas’ ini secara bertahap akan lebih terlihat progres perbaikan jalan serta akan dapat lebih dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat. tambahnya


200 JUTA PER DESA, PER TAHUN UNTUK PERBAIKAN JALAN DAN KEBUTUHAN DESA LAINNYA (SETARA 1-3.6 MILIAR PER KECAMATAN).

Stretegi lainya berkaitan dengan Infrastruktur jalan ini adalah pemberian tambahan bantuan keuangan sebesar 200jt per desa per tahun yang dapat digunakan oleh pemerintah desa untuk perbaikan atupun pembangunan jalan baru di wilayahnya masing-masing. Jumlah ini setara dengan 1 hingga 3.6 miliar per kecamatan tergantung dengan jumlah desa dan atau kelurahan yang ada dimasing-masing kecamatan.  


Selain untuk perbaikan dan pembangunan jalan, sebagian dana ini dapat juga digunakan untuk infrastruktur lain seperti kebutuhan irigasi ataupun hal-hal lainnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa yang berbeda-beda, serta untuk peningkatan kesejahteraan linmas, kader posyandu dll.


Pembuatan program dan kebijakan ini ditujukan untuk memastikan kenyamanan yang akan didapatkan dari peningkatan kualitas infrastruktur dapat dirasakan hingga pada tingkat terbawah yaitu tingkat desa.


(Red)