Aspal Tipis, Pembangunan Jalan Lingkungan (Hotmix) Di Desa Ciramahilir Di Duga Tak Sesuai Spek
-->

Advertisement


Aspal Tipis, Pembangunan Jalan Lingkungan (Hotmix) Di Desa Ciramahilir Di Duga Tak Sesuai Spek

LKI CHANNEL
27 March 2025

LLKI CHANNEL - Purwakarta 

‎(Kamis, 27/03/2025) Jalan Desa dengan aspal yang kurang tebal rentan mengalami kerusakan lebih cepat, karena permukaan aspal yang tipis tidak mampu menahan tekanan dan beban lalulintas secara efektif. Akibatnya, jalan dapat mengalami retakan dan cepat berlubang, Dimana dampak ini tidak hanya mengganggu kenyamanan berlalulintas, tetapi juga memerlukan perbaikan berulang kali dalam waktu singkat.


‎Seperti Proyek pembangunan pengaspalan/hotmix yang berlokasi di Kp. Cihonje RT 22 RW 05 Desa Ciramahilir Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta  yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahap 1 T.A 2025, volume 250 X 1.2m, dengan anggaran Rp 56.580.000,  pelaksana TPK Desa Ciramahilir yang diduga tidak sesuai Rancangan Anggaran Biaya (RAB)

‎Pasalnya pantauan awak media, (Selasa, 25/03/205) hasil pengaspalan terlihat tipis bahkan rata-rata untuk ketebalannya 1.5cm, jauh di atas standar ketebalan jalan desa yang seharusnya yaitu 3 cm, dan di papan informasi tidak di sebutkan volume ketebalan aspal sehingga kuat dugaan adanya indikasi pengurangan volume ketebalan

‎Salah satu warga setempat yang kebetulan lewat dan melihat awak media sedang mengukur ketebalan menyebutkan  "Tipis ya pak dan ngeberenjul (tidak rata)" ujarnya

‎“pengaspalan gang ini baru beberapa hari pak, ya hasilnya seperti yang bapak lihat tipis dan banyak ngeberenjul ( tidak rata ), coba saja bapak naik motor”,ungkapnya.

‎Awak media mencoba mengkonfirmasi kepala desa ciramahilir dengan mendatangi Kantor Desa Ciramahilir untuk meminta konfirmasi terkait adanya dugaan pekerjaan pengaspalan jalan lingkungan yang tidak sesuai spesifikasi. 

‎Namun, sesampainya di kantor desa Ciramahilir,  awak media dibuat sedih dengan melihat kondisi Bendera Merah Putih yang berkibar dengan keadaan lusuh, rusak, bahkan terlihat sobek, Kondisi tersebut diduga sudah berlangsung lama tanpa ada upaya penggantian bendera

‎Dan Kantor desa pun terlihat kosong,  hanya terdapat beberapa anak muda yang mengaku sebagai pekerja Dusun.  Mereka menyampaikan bahwa Kepala Desa dan seluruh staf desa sudah pulang

‎Awak media kemudian mencoba mengkonfirmasi Kepala Desa Ciramahilir melalui WhatsApp, namun hingga berita ini diturunkan, beliau tidak memberikan tanggapan.


‎Menyikapi hal ini, diharapkan pihak Aparat Penegak Hukum dan Inspektorat dapat meninjau ulang proyek pengaspalan di Desa Ciramahilir guna memastikan kualitas dan volume pekerjaan sesuai dengan anggaran yang dialokasikan, dan menindak tegas adanya Bendera Merah Putih yang sudah tidak layak (Rusak) masih berkibar di halaman kantor Desa Ciramahilir.

‎(Yadi)